Aryanti, Muti (2024) Uji Aktivitas Antibakteri Nanopartikel Ekstrak Etanol Daun Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) Pada Sediaan Acne Patch Terhadap Staphylococcus Aureus. Skripsi thesis, Universitas Bhamada Slawi.
![]() |
Text
BAB1_E0020036 - 3A_2020_Muti Aryanti.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Download (54kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB2_E0020036 - 3A_2020_Muti Aryanti.pdf - Other Restricted to Registered users only Download (473kB) | Request a copy |
![]() |
Text
BAB3_E0020036 - 3A_2020_Muti Aryanti.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Download (258kB) | Request a copy |
![]() |
Text
Dapus_E0020036 - 3A_2020_Muti Aryanti.pdf - Other Download (244kB) |
![]() |
Text
Skripsi_E0020036 - 3A_2020_Muti Aryanti.pdf - Bibliography Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
S.aureus merupakan salah satu bakteri penyebab jerawat. Daun rambutan mengandung senyawa metabolit sekunder yang diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Patch adalah sediaan perekat mengandung senyawa obat yang digunakan langsung pada kulit untuk melepaskan zat aktif dalam dosis tertentu menuju aliran darah. Pengecilan ukuran partikel dapat meningkatkan biovailabilitas zat aktif sehingga meningkatkan efektivitas obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas dan konsentrasi terbaik dari ekstrak, nanopartikel ekstrak, dan sediaan acne patch dalam menghambat S.aureus. Nanopartikel dibuat menggunakan metode gelasi ionik, patch dibuat dengan metode solvent casting dan uji antibakteri menggunakan metode Kirby bauer. Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan ekstrak dan nanopartikel ekstrak dapat dibuat sediaan acne patch dengan hasil evaluasi menunjukkan bahwa patch yang dihasilkan memenuhi syarat sediaan patch yang baik dan memiliki aktivitas antibakteri. Hasil aktivitas antibakteri menunjukkan semua zat uji dapat menghambat bakteri. Ekstrak konsentrasi 30% zona hambat 12,6 mm, nanopartikel konsentrasi 30% zona hambat 24,2 mm dan sediaan acne patch Formula 6 dengan zona hambat 20,33 mm. Hasil analisis data menggunakan metode Kruskal-Wallis menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada zona hambat masing-masing zat uji. Nanopartikel ekstrak dapat memperkecil dosis obat yang dibuktikan dengan zona hambat lebih besar dari ekstrak meskipun konsentrasi yang digunakan sama. Semakin tinggi konsentrasi zat aktif, maka aktivitas antibakteri semakin tinggi.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | NIM : E0020036 |
Uncontrolled Keywords: | Daun rambutan, nanopartikel, acne patch, antibakteri dan S.aureus. |
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > S1 Farmasi |
Depositing User: | Pustakawan Editor Bhamada |
Date Deposited: | 03 Dec 2024 07:10 |
Last Modified: | 03 Dec 2024 07:10 |
URI: | http://repository.bhamada.ac.id/id/eprint/542 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |